Tuesday, June 30, 2020

Cheese Cake Oreo Ala Maisy

Cheese cake oreo by maisy


Halo temen-temen, lagi masa pandemi begini kadang khawatir ga sih kalau jajan diluar. Takut debu atau banyak penyakit yang ngikut kemakanan yang kita beli. Nah daripada khawatir ga karuan, yuk kita biasakan untuk buat jajanan sendiri. Aku mau bagi-bagi resep yang dingin dan gurih serta kekinian, gampang banget bahan-bahan dan buatnya, yaitu Cheese cake oreo. Yuk simak.

Bahan-bahan :

Tepung Maizena 3 sdm
Keju 1 kotak atau secukupnya yang sudah diparut
Air 2 sendok  gayung kecil atau secukupnya
Gula Pasir sesuai selera
Oreo bungkusan sedang yang sudah ditumbuk menjadi halus

Cara Pembuatan :

Siapkan wadah panci atau sejenisnya
Taruh tepung maizena dan gula pasir yang sudah ditakar kedalam panci
Larutkan bersama air dan aduk terlebih dahulu sebelum dinyalakan api, hingga tepung dan gulanya tidak menggumpal
jika sudah rata dengan air tepungnya, panaskan diatas kompor (api sedang saja)
Aduk aduk
Kemudian masukan keju yang sudah diparut perlahan, sambil diaduk
Tunggu sampai mengental dan matikan
Siapkan wadah untuk menempati (ex : mangkok)
lalu tata oreo atau bisa cairan tepung maizena dan gula yang sudah mengental secara berulang
jika sudah semua, bekukan di freezer
Cheese cake oreo siap dimakan

Cheese cake oreo by maisy


Yaps, itu tadi bahan dan cara pembuatan cheese cake oreo ala Maisy. Bisa dicoba untuk dirumah. Selamat mencoba





Sunday, June 28, 2020

Akankah itu Kamu ?


Beberapa waktu lalu aku pernah beberapa kali memimpikan seseorang, yang aku tidak tahu-menahu siapa ia. Sosok dengan bahu tegap, tinggi, baik hati dan memiliki senyuman yang terasa tidak asing, namun aku tidak tahu kamu siapa, memimpikan seseorang dengan indahnya sehingga membuatku lupa saat itu aku sedang tertidur dan tidak lama kemudian alarmku berbunyi “Kringgg .. kringgg .. kringg ..” yang menandakan sudah waktunya aku harus bergegas bersiap-siap untuk bersekolah. Setelah selesai bersiap aku bergegas untuk berangkat ke sekolah menaiki kendaraan umum. Dalam perjalanan yang cukup memakan waktu kurang lebih satu jam lamanya, akupun masih memikirkan akan mimpiku tersebut, sosok yang membawa kehangatan serta kenyamanan yang cukup mandalam, namun ketika tersadar dari mimpiku dan kenyataannya aku tidak tahu siapa kamu terasa begitu sesak, namun cukup membuatku bertanya-tanya. Apakah  itu kamu? yang seringkali ada dipikiran ku beberapa hari ini? Ataukah bukan? Ataukah hanya kebetulan dan sebagai bunga tidur saja?, tanpa aku sadari kendaraan yang aku naiki sudah hampir sampai didekat sekolahku. Sembaring menuruni kendaraan umum tersebut, aku melihat kearah jam tangan pink yang ku kenakan ditangan kiriku, waktu sudah menunjukan pukul 06.55, yang artinya waktu berjalanku untuk sampai kesekolah tinggal 5 menit lagi dan seketika aku tidak sengaja menubruk seseorang yang sedang terburu-buru sehingga beberapa lembar kertas yang dibawanya terjatuh, akupun segera membantunya dan meminta maaf namun ia membalas kata maafku dengan senyuman tulus.

Sembaring bergumam pelan,aku menaiki anak tangga. Sesampainya dikelas aku menaruh tas dan mempersiapkan buku catatan kecil dan pulpen untuk dibawa ke lab komputer karena pelajaran pertamaku adalah pelajaran kejuruan  “Kringgggg … Kringgg .. Kringggg” bel untuk pelajaran pertamapun berbunyi beberapa kali menandakan agar siswa/I bersiap untuk kegiatan belajar. Anak-anak kelasku berlarian dilorong menuju  lab komputer agar mendapat komputer atau tempat duduk favoritnya, namun tidak denganku dan beberapa orang temanku, kami berjalan santai namun tidak lambat, kami mengobrol satu sama lain. Sesampainya di lab komputer aku mendapatkan posisi dekat dengan guru. Jam pelajaranpun berjalan dengan lancar dan fokus hingga terdengar bunyi bel bertanda untuk berpindah pelajaran dan bersiap. Pelajaran selanjutnya yaitu ilmu pengetahuan alam, guru kami menerapkan sistem pembelajaran praktek, jadi aku dan teman-teman kelasku bergegas untuk menuruni anak tangga dengan membawa buku tulis dan pulpen menuju pinggir lapangan, dimana terdapat beberapa tumbuhan yang cukup rindang dan bunga serta tanaman lainnya. Aku melirik kearah lapangan dan menyadari saat itu bukan hanya kelasku saja yang ada dilapangan, tetapi ada anak kelas lain yang kemungkinan bukan angkatanku, karena aku sudah tahu betul pelajaran apa saja dan jam berapa untuk angkatanku. Jam pelajaran berlalu begitu cepat pada hari itu hingga waktu shalat zuhur telah tiba dan terdapat bunyi bel yang menandakan waktu istirahat dan shalat zuhur untuk semua siswa/I .

Dalam perjalanan menuju musholah aku berpapasan kembali dengan anak yang secara tidak sengaja aku tubruk sehingga beberapa lembar kertas yang dibawanya terjatuh, ia sedang bersama dua orang temannya dan ia pun tersenyum kembali ketika melihatku. Aku sangat tidak paham apa maksud dari senyumannya itu, sangat terasa tidak asing namun aku berpikir kembali dimana aku pernah melihat senyum itu selain ketika aku menubruknya, tidak terasa ternyata aku melamun dan aku disadarkan oleh satu orang temanku yang sedang meledekku “Eh, kamu lagi halangan? Enggak mau masuk musholah atau gimana? Diem diem ajanih” aku yang tersipu malupun membalas kata-katanya “Oh iya, ya ampun aku tadi lagi ngelamun, sampe enggak sadar sudah sampai di musholah” temanku pun tertawa. Selesai shalat dimusholah aku dan temanku bergegas menuju kantin sekolah. Selesai istirahat semua siswa/I pun disibukan kembali dengan aktivitas belajarnya masing-masing.

“Kringgggg .. kringggggg … kringgggggg” Bel yang sangat panjangpun sudah berbunyi menandakan sudah waktunya semua siswa pulang sekolah yang menunjukan pukul 15.30, aku dan bahkan semua siswa/I sangat merasa senang karena dapat pulang kerumah masing-masing. Diperjalanan menuju rumah aku sudah tidak terlalu memikirkan akan sosok dimimpiku tersebut. Aku sedikit merasa lelah hari ini dan sesampainya dirumah sudah  pukul 17.30 aku bergegas untuk mandi dan berganti pakaian kemudian aku membantu ibuku yang sedang menyapu halaman depan rumah. Malam dan sinar rembulan yang indahpun telah tiba dan saatnya aku beristirahat untuk melepas rasa lelah beraktivitas. Dan aku bermimpi kembali melihat sosok dengan bahu tegap, tinggi, baik hati dan memiliki senyuman yang terasa tidak asing, namun perlahan terdapat rangkaian kejadian pada hari ini ketika aku menubruk seorang siswa disekolahku, hingga pada saat menuju musholah aku mendapatkan senyum darinya, sehingga membuatku terbangun dari mimpiku dan berkata “akahkah itu kamu? sosok yang seringkali menghiasi mimpiku?”

Entahlah, tidak ada yang mengetahui kebenaran yang ada didalam mimpi. Entah itu hanya sebagai bunga tidur atau memang membawa pesan khusus dari sang illahi untuk  sang pemimpi. Dan aku hanya bisa berdoa untuk siapapun orangnya terbaik untuk hidupku kelak. Akankah itu kamu? atau sosok lain yang akan hadir dalam kehidupanku kelak.


Maisy Nur Ariska

Jum’at, 26 Juni 2020 



Monday, June 22, 2020

Dear

Oh dear ..
Beberapa tahun lalu kita bertemu
dan mungkin merasakan kehadiranmu
Tetapi waktu berlalu dengan cepat,
Menghempaskan dan membawa segala kenangan
Yang pernah kita buat walau hanya sebentar
Menghapuskan waktu dan segalanya

Dahulu ..
Kau seperti mengisi  kekosongan dalam diri ini
Kau terlihat begitu nyata
Walau kau hanya angan-angan
Aku terlarut dalam buaian angin
Buaian angin yang membawa segalanya tentangmu


Kini ..
Kau dan kenangan kita sudah tiada
Kau sudah bahagia dengan pasangan halalmu
Aku berharap kau berbahagia saat ini
Tanpa aku yang dahulu mengangan-angankan mu

Sunday, June 21, 2020

Aku

Aku tidak tahu akankah jodoh, pendidikan, karir atau kematian yang lebih dahulu datang kepadaku.

Aku juga tidak tahu apa maksud dari setiap kejadian yang ada, aku bukan seseorang yang spesial dan memiliki keajaiban dalam hidupku.

Apakah diantara keempat pilihan yang akan ada dalam hidupku akan datang satu persatu? Ataukah akan datang bersamaan untuk mengisi ruang dalam kehidupanku yang tidak sempurna ini.

Akankah jika aku mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan jodoh adalah hal yang tepat? Apakah aku pantas untuknya? Ataukah ia akan datang untuk membimbingku menuju kehidupan yang sebenarnya dan diberkahi sang illahi.

Mungkinkah aku dapat merasakan jenjang pendidikan selanjutnya? Agar ilmu dan pengetahuanku kelak semakin bertambah, sehingga dapat membantu sesama.

Apakah aku akan merasakan karir terlebih dahulu, sehingga dapat merasakan pengalaman berkontribusi memenuhi kebutuhan dalam hal ekonomi.

Semuanya masih dalam rahasia sang illahi, akankah aku mendapatkan kesempatan untuk merasakan semua pilihan yang ada? Ataukah kematian yang terlebih dahulu menjemputku untuk bertemu sang illahi.

Saat ini, aku hanya bisa berusaha untuk mendapatkan yang terbaik dengan kemampuanku, dan tetap berusaha terus bersyukur atas apa yang telah aku hadapi.

Ya illahi rabbi, berikan jalan yang terbaik dalam segala hal baik yang diridhai